Selepas orang tua Rendra pulang, Pak Riyan mendatangi kamar Elin bersama istrinya. Beliau ingin melihat keadaan Elin yang memang dari pagi tidak baik-baik saja. Makanan yang ia makan, enggan masuk ke dalam perutnya. Ingin rasanya Elin memaksa makan, tapi perutnya tak kuasa menahan mual dan terasa begitu penuh meski baru satu suapan saja.
“Pak, Bu, apa tadi Mas Rendra ke sini lagi?” tanya Elin yang melihat kedua orang tuanya masuk ke kamarnya.
“Tidak, Rendra tidak ke sini lagi, memang kenapa, Nduk?” jawab Pak Riyan.
“Tadi sepertinya ada tamu, dan ibu terdengar marah-marah? Apa tadi ibu memarahi Mas Rendra?” tanya Elin lagi.
“Bukan Rendra yang datang, tapi orang tua Rendra yang datang ke sini ingin menemui kamu, Nduk,” jawab Bu Erna.
“Bunda sama ayah ke sini?” tanya Elin dengan menautka
