Muridku Maduku - Bab Tujuh Puluh Delapan

1742 Kata

Rendra terus menangis melihat kondisi Elin. Sesampainya di rumah sakit, Rendra menggendong Elin, dan membawanya ke IGD. “Suster, Dokter ... tolong istri saya!” Rendra menaruh Elin di atas brankar. “Mohon maaf bapak menunggu di luar, biar kami yang menangani,” ucap seorang suster pada Rendra. “Tapi, Sus? Saya suaminya,” protes Rendra. “Saya tahu bapak suaminya, tapi bapak harus menunggu di luar, ini sesuai prosedur rumah sakit,” jelas Suster tersebut. “Rendra, ayo nunggu di luar saja,” ajak Rio. Dengan langkah gontai, Rendra keluar dari ruang IGD. Dia bersandar di dinding dengan lemas, dan menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Rendra terduduk lemas, dia menangis menyesali semuanya yang sudah ia lakukan dengan Elin selama ini. “Maafkan aku, Lin. Maafkan aku,” lirih Rendra di iringi dengan i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN