Muridku Maduku - Bab Tujuh Belas

1648 Kata

Ria hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja mendengar celotehan karyawan yang menunggu pengumuman siapa yang akan menjadi madunya menantu Bu Dina. Padahal dirinyalah yang dipilih menantunya Bu Dina. Ria hanya diam, biar nanti Bu Dina yang bicara pada mereka semua, kapan waktunya. Ria semakin pusing mendengar karyawan yang terus membicarakan soal sayembara kemarin. Bu Dina memeng belum memberi keputusan apa-apa, itu karena Elin masih kekeh ingin membujuk Ria agar menjadi madunya. Padahal Bu Dina sudah bilang, nama yang ada di daftar calon masih banyak, tidak hanya Ria saja. Ria mulai sibuk dengan pekerjaannya. Dia sudah tidak mau lagi mendengar celotehan mbak-mbak yang berharap sekali menjadi menantu Bu Dina. Setiap hari dirinya yang ditanya dengan Mbak-mbak yang mencalonkan diri menjad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN