"Apa itu artinya sekarang kita berpacaran?" tanya Jingga di akhir ciuman mereka. "Menurut kamu?" Biru malah balik bertanya. "Aku hanya butuh jawaban yang pasti, Mas. Supaya jangan sampai menjalani hubungan yang aku sendiri tidak tahu apa karena nggak jelas," kata Jingga. "Tadi Mas Biru cuma bilang maksud dari ciuman itu dianggap sebagai pintu untuk kita menjadi lebih dekat. Maksudku, nggak ada kalimat mengajak berpacaran atau...." "Memangnya kamu mau berpacaran sama saya?" potong Biru kemudian. "Mau," jawab Jingga cepat, tanpa sedikit pun mempertimbangkannya dulu. "Astaga. Seharusnya jual mahal sedikit dong, Jingga. Seenggaknya pura-pura memikirkannya sebentar. Bukan malah langsung bilang mau dengan sangat antusias," batin Jingga. "Ya udah, kalau kamu mau." "Ya mau bangetlah. Jadi k