Bab 56 - Kesempatan Langka

2140 Kata

“Ya ampun! Bisakah Mas Biru berhenti meledekku?” Jingga berkata dengan raut wajah yang sudah memerah lantaran Biru tak henti-hentinya menggoda tentang apa yang semalam mereka lakukan. Biru tertawa. “Malah ketawa,” kata Jingga lagi. “Mas Biru pikir ini lucu?” “Ya, lucu banget.” “Dasar omes,” balas Jingga. “Sadarkah Mas Biru kalau kita sedang dalam perjalanan menuju kantor?” “Mana mungkin saya nggak sadar? Saya sedang menyetir sekarang.” “Maka dari itu stop membahas tentang semalam.” “Saya gemas melihat ekspresi wajah kamu soalnya,” kekeh Biru. “Dasar Mas Biru ini. Huh!” “Daripada ngomongin Bian, kan? Mendingan ngomongin aktivitas panas kita semalam.” “Ternyata begini ya sifat asli Mas Biru. Penuh ke-omes-an.” Biru tertawa lagi. “Bukan saya aja, semua laki-laki mungkin begini kala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN