Bab 59 - Perangkap

2125 Kata

“Kenapa kamu ngikutin aku?” tanya Jingga setelah dirinya selesai menyeberang. Bagaimana tidak, saat ini Bian ikut menuju kantor Aluna padahal mobil pria itu masih parkir di kafe tadi. “Aku pengen sekalian mampir. Memangnya nggak boleh?” Bian balik bertanya. “Bukannya mobil kamu masih di kafe?” “Iya, nggak apa-apa. Sengaja.” Jingga mengernyit. “Sengaja?” “Iya, tadi supaya bisa nyeberang sama kamu,” balas Bian. Jingga tidak menjawab karena saat ini tangannya yang bebas dan tidak membawa plastik berisi dua cup minuman, wanita itu gunakan untuk meraih ponsel dari tasnya. Jingga memang membawa tas karena agar Ujang dan Sutaryo melihatnya akan pulang sungguhan, bukan pura-pura seperti kenyataannya. Rupanya ada pesan yang Biru kirimkan sejak beberapa menit yang lalu. JANGAN LAMA-LAMA, AD

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN