Bab 48 - Pasti Tergoda

2014 Kata

"Nah gitu dong, saya ikut semangat kalau kamu pagi-pagi udah bersemangat banget gini," ucap Biru seraya mulai mengemudikan mobilnya menuju kantor, di sampingnya ada Jingga yang tampak lebih semangat dari biasanya. Apa mungkin karena pembicaraan mereka semalam? Sepertinya Jingga merasa sedikit lega karena telah mantap memutuskan bertahan dengan Biru. Tidak peduli dengan apa pun yang terjadi. “Hati dan perasaan aku beratnya ke Mas Biru. Walaupun Tante Nata beberapa kali menyinggung soal penyesalan, anehnya aku memang merasa terguncang tapi nggak sampai membuatku ambruk. Mas Biru mengerti maksudku, kan?” “Ya, saya paham.” “Aku menganggap ini semua ujian dalam hubungan kita, Mas. Dari restu kakek, penyakit yang kakek alami, juga kehadiran Bian yang terang-terangan ingin menjadi orang keti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN