Bab 47 - Proyek Asmara

1603 Kata

Meskipun sudah hampir dari dua pekan berlalu, Jingga masih terus memikirkan kondisi Ruly sambil merenungkan apa saja sikap dan perbuatannya yang sering membuat kakeknya itu kesal. Anehnya, sampai detik ini pun Jingga seolah enggan untuk menelepon kakeknya duluan. Jingga hanya memantau keadaan sang kakek melalui Natasha yang sangat ia percaya. Namun, saat dirinya merasa terpuruk seperti ini, setidaknya Jingga bersyukur karena kehadiran Biru yang selalu ada di sampingnya cukup untuk membuatnya merasa jauh lebih baik. Sangat. “Aku merasa waktu seperti berjalan lambat saat sedang memikirkan masalah-masalah rumit yang aku hadapi, tapi sebaliknya … waktu seolah berlari sangat cepat saat sedang berduaan dengan Mas Biru begini,” ucap Jingga. “Lihatlah, udah jam sebelas malam aja. Rasanya ingin m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN