Setelah mendengar Bian mengatakan ingin menggodanya, Jingga langsung berdiri dan menarik tangan pria itu menuju arah toilet. Bian sebenarnya tidak mengerti alasan Jingga melakukan ini, sayangnya pria itu tidak punya pilihan selain pasrah dengan apa pun yang akan Jingga lakukan. Tepat di depan pintu toilet, Jingga berkata dengan santai dan tenang, “Kamu ingin menggodaku? Silakan, tapi jangan sekarang ya karena waktunya nggak tepat.” “Kamu barusan dengar suara motor, kan? Itu pasti motor Pak Tayo. Jadi kemungkinan dia sedang menuju ke lantai dua. Untuk itu, sebaiknya kamu pura-pura ke toilet agar Pak Tayo nggak berpikir yang aneh-aneh.” “Memangnya Pak Tayo punya alasan untuk berpikir yang aneh-aneh tentang kita?” tanya Bian. “Daripada menjelaskan apa yang kita bicarakan barusan, lebih ba