Suasana duka masih menyelimuti hati, semua kenangan nampak muncul di hadapan. Tentu saja membuat aku merasa tak berdaya serta sendirian. Tidak ada lagi tawa, nasehat dan peduli dari seorang ibu yang dapat ku rasakan. Nyeri di d**a tak kunjung sembuh, mendapati kenyataan kini aku anak yatim. Papa juga tak kalah murungnya dariku, beliau kehilangan separuh nyawa dalam hidupnya. Mengarungi rumah tangga dalam suka duka, pergi tanpa mengucapkan kata perpisahan atau setidaknya sebuah kenang-kenangan untuk di ingat. Tentu saja, Papa merasa menyesal dan kecewa dengan semua yang terjadi. Beliau merasa bersalah karena pernah menyarankan agar pernikahan ku dengan Kamelia di percepat. Kata-kata andai selalu muncul dalam penyesalan, dan itulah yang sedang kami alami. Beberapa foto keluarga tergantu