Dia, selalu menjadi permata indah dalam pandangan. Meskipun dia berbeda, kasih yang ku beri tetap satu untuknya. Yang kugapai kini ada di depan mata, aku bisa meraihnya begitu saja. Dengan bantuan Nita dan temannya aku dapat melanjutkan kisah ini. Gadis itu tak pernah berubah, selalu menjadi dirinya sendiri. Tertawa melihat penampilannya yang begitu menggemaskan. Kamelia berbeda dari kebanyakan wanita lainnya. Tak sabar aku ingin segera memanggilnya, meminta untuk melihatku disini yang berdiri membelakanginya. Hari ini aku telah berpakaian rapi, tapi sedikit kontras dengan Kamelia. Pikirku Zara telah memintanya untuk berpakaian sedikit rapi tapi ya sudahlah. Bukan pakaiannya melainkan pertemuan yang selama ini kunantikan. "Kamelia.." aku memanggilnya, memanggil gadis itu yang saat ini