Liburan kali ini cukup menyenangkan, mereka asik bermain pasir pantai sesekali bersenda gurau. Meskipun dalam keramaian aku tetap merasakan sepi, guide itu menemaniku dan menjelaskan beberapa hal tentang tempat wisata ini. Aku hanya menganggukkan kepala mengerti. Ku pikir berlibur bisa melupakan sosok Kamelia. Namun ternyata dimanapun aku berada Kamelia selalu bersamaku. Bayang-bayang kerinduan itu tak pernah pupus. Aku merindukan sosok gadis si periang itu, aku benar-benar merindukan senyuman, dan semua keluh kesahnya. Tuhan andaikan aku bisa memutar waktu, maka tak akan pernah mendengarkan apa yang orang lain katakan. "Hei bung, apa kau hanya ingin berdiam diri di sana?" Itu suara Nita yang meneriaki. Guide wanita itu tersenyum manis "Memang lebih baik menikmati waktu berlibur denga