Semua terasa seperti mimpi, yang terjadi tiba-tiba. Hidupku selalu berubah drastis. Baru beberapa bulan yang lalu tiba-tiba saja aku merasakan menjadi seorang istri dan beberapa bulan yang lalu juga aku merasakan menjadi seorang ibu. Kini aku bukan apa-apa dan siapa-siapa, aku menjadi Kamelia yang dulu hanya seorang diri tanpa status lebih. Jujur aku rindu momentum menjadi seorang istri, aku merindukan menjaga bayi mungil yang ada dalam perutku, yang ku nantikan kehadirannya, tangan mungil yang akan ku genggam. Ku akui, meski dulu aku pernah ingin menjauhkannya dari hidupku, tapi hanya bayi itulah yang membuatku semangat. Tapi mungkin Tuhan maha adil, Tuhan sengaja mengambilnya agar bayi mungil itu tak ikut dalam peliknya kehidupan Mamanya. Aku ikhlas, aku pasrah, dan aku mengalah. Biark