Sebagai seorang suami aku tidak ingin curang, Tiara sampai saat ini masih menjadi istriku. Setelah meninggalkan Jesika yang mulai tenang, aku melipir kerumah Tiara mencoba melepaskan rindu bersama wanita itu. Ini aneh, meski aku mencoba jatuh hati kepada mereka selama tiga tahun terahkir sedikitpun benih-benih itu tak tumbuh. Justru semakin berjalannya waktu, aku mengetahui sifat asli mereka yang terkadang membuatku ingin mundur. Mengapa berbeda dengan Kamelia? Sebelumnya bahkan aku tak mengenal gadis itu? Hanya butuh tiga bulan atau kurang dari itu aku mulai mencintainya, lebih menakjubkannya lagi dapat memiliki keturunan darinya. Sepertinya Tuhan memang memintaku untuk berhenti mengoleksi istri, dan fokus pada kehidupan yang sesungguhnya. Kendati demikian, aku tetap harus memikirkan