Pertemuan yang bahagia

1425 Kata

Uap tipis masih mengepul dari kamar mandi saat Sebastian keluar dengan handuk di pundak, rambutnya masih basah, dan aroma sabun maskulin samar memenuhi ruangan. Di depan lemari, Valenia berdiri sambil melipat kemeja putih yang sudah disetrika rapi dan menggantung jas abu muda di sampingnya. Sebastian menatap pemandangan itu dengan senyum lembut yang tidak bisa ia tahan. Ada sesuatu yang berbeda dari cara Valenia bergerak, tenang, penuh perhatian, dan… keibuan. Sungguh berbeda dengan Valenia yang dulu. “Sayang, kamu tidak perlu repot menyiapkan bajuku. Aku bisa...” Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Valenia menoleh sambil tersenyum kecil. “Sst… diam sebentar, aku sedang memastikan kerah kemejamu tidak terlipat. Nanti ibu dan ayahmu pikir aku tidak bisa merawatmu.” Nada suaranya l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN