Sebetulnya Valenia sama sekali tidak berencana pergi ke mana-mana. Ruangannya terasa penat dan menyesakkan. Semula ia hanya ingin keluar sebentar, meluruskan kaki setelah berjam-jam duduk di balik meja kerja. Dalam pikirannya, ia berniat menghampiri Celine untuk sekadar mengobrol ringan. Jika kebetulan pekerjaan Celine sudah agak longgar, ia bahkan berencana mengajaknya singgah di kedai kopi. Tidak disangka, justru Sebastian muncul menghampiri Celine lebih dulu. Melihat itu, Valenia spontan membatalkan niatnya. Pertanyaan Sebastian yang tiba-tiba membuatnya berbalik arah dan melangkah keluar gedung tanpa tujuan jelas. Namun, merasa Sebastian terus mengikuti langkahnya, Valenia akhirnya masuk ke mobil dan melajukan kendaraannya keluar dari perusahaan. Di tengah jalan, ia sempat berpikir u