"Aku menduga… semua ini adalah perbuatan Sebastian," ujar Valenia dengan suara serak, membuat mata Celine membelalak. "Bagaimana bisa, Nona? Apa tujuannya? Selama ini, perusahaan kita dan perusahaan Pratama tidak ada kaitan sama sekali," sahut Celine, suaranya bergetar karena sulit mempercayai perkataan Valenia. "Memang aku juga berpikir begitu… tapi mungkin bisa saja Sebastian mencampur adukkan urusan pribadi dengan masalah perusahaan," Valenia menarik napas panjang, matanya menatap kosong ke jendela. Rasa putus asa menekan dadanya. Beberapa perusahaan membatalkan proyek mereka sekaligus, membuat fondasi perusahaan yang dia pimpin mulai goyah. Tidak lama lagi, para pemegang saham pasti akan menuntut penjelasan jika nilai saham tiba-tiba merosot drastis. Hati Valenia sebenarnya tidak sa

