Antara Kau, Aku dan sebuah kebohongan

1119 Kata

Valenia menatap Sebastian dengan ekspresi tercampur antara heran dan hangat. Lelaki itu berdiri di depan pintu apartemennya, masih mengenakan kemeja kerja yang rapi, tapi wajahnya terlihat sedikit lelah, seperti seseorang yang tak bisa tidur semalaman. “Lho, kok pagi-pagi sudah datang?” tanya Valenia spontan, sambil sedikit menahan tawa. Biasanya, Sebastian baru akan muncul setelah pulang dari perusahaan, sekitar pukul sembilan malam. Kadang mereka hanya berbincang di ruang tamu, kadang berjalan berdua di bawah apartemen sambil menikmati angin malam. Tapi kali ini, sinar matahari baru saja menembus tirai jendela, dan Sebastian sudah berdiri di hadapannya. Pagi ini Valenia keadaannya sudah membaik karena sudah melupakan perkataan ayahnya kemaren, dia berusaha membuang pikirannya tentang h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN