Harga dari suatu Pilihan

1701 Kata

Dua hari sebelumnya. “Tuan Bastian, apakah rencana Tuan untuk mengajak Nona Amelia bertemu… menunjukkan identitas Tuan, dan… melamarnya masih jadi?” tanya Ardian hati-hati, sambil memperhatikan wajah Sebastian yang baru muncul kesiangan, tampak wajah itu lelah dan tidak bersemangat seperti biasanya. Sebastian menghela napas panjang. Wajahnya muram, seakan menanggung beban besar. Ardian mengerutkan dahi. Sejak beberapa hari terakhir, sikap Sebastian memang aneh, terlihat pendiam dan sering termenung, seperti menyimpan sesuatu yang berat. Padahal, jauh sebelum pesta besar malam itu, Sebastian sudah menyampaikan niatnya. Ia begitu yakin Amelia adalah perempuan yang pernah menyelamatkannya di masa lalu. Keyakinan itu, ditambah desakan ibunya yang ingin ia segera mencari calon istri, membuat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN