Shadha menatap Shafa yang hanya duduk termenung di kamar, dia menghela nafas. Kakinya melangkah mendekat, lalu duduk di samping Shafa. Sudah satu minggu Shafa bertingkah seperti ini. Semua orang yang ada di rumah ini sudah membujuknya namun Shafa tetap sama tidak mempedulikan semua orang. Yang ada di pikirannya hanya, Zanet, Zanet, Zanet dan Zanet. Shadha sudah mencoba mencari Informasi bersama dengan Ayumi, bertanya kesana kemari tapi hasilnya nol. Shadha sudah curiga dari awal jika Ayah Zanet lah di balik semua ini. Bukan Shadha bermaksud untuk memfitnah, karena semua bukti yang di dapatkan olehnya merujuk ke Ayah Zanet. "Mbak, ayo kita makan." Ucap Shadha. "Mbak nggak laper Sha." "Dari kemarin jawaban Mbak nggak laper terus, terus kapan laper nya?" Shafa menoleh ke arah Shadha yan