Rumah sakit terdekat adalah tempat yang saat ini —mau tak mau Sena datangi, setelah sang istri memaksa untuk segera membawanya ke dokter sebab mual yang mendera. Rumah sakit yang tidak terlalu besar sempat membuat Sena tak setuju. Tapi, ia pasrah saja sebab melihat Kinan yang terlihat lelah dan semakin pucat. Tak lama setelah sang istri dibawa masuk ke bilik IGD, Sena bisa melihat dengan jelas perempuan yang ia cintai itu pingsan, tak sadarkan diri. "Maaf, Bapak silakan tunggu di luar. Biar kami periksa pasien." Seorang perawat menghadang langkah Sena yang sudah akan ikut masuk mengikuti ranjang bangkar yang didorong ke ruang IGD. "Eh, kenapa begitu? Saya suaminya. Bagaimana bisa saya menunggu di sini dan membiarkan istri saya sendirian di dalam!" Sena berseru tak terima. "Iya, k