Suasana tempat Madam Sesil seketika heboh sebab kedatangan pewaris tahta Mahesa. Namun, kedatangan Sena bersama para pengawalnya —yang ternyata tidak bersama Arka, dianggap remeh oleh si empu tempat. Sesil menganggap jika kedatangan Sena hanya sebuah aksi sia-sia. Karena pengaruh putra sulung Mahesa itu dianggap tak ada apa-apanya jika dibanding sang ayah. Kalau pun mereka harus berdebat atau berkelahi, Sesil merasa ia akan menang telak. Markas yang juga dijadikan tempat senang-senang bagi orang-orang berkantong tebal, tidak Sesil hentikan aktifitasnya sebab merasa keberadaan Sena hanya dianggap sebagai seorang tamu yang ingin berkunjung. Tujuannya yang ingin membawa Kinan, istrinya, Sesil pikir hanya aksi percuma yang akan sangat mampu ia cegah. "Jadi, Tuan Sena mau minum apa?" tany