"Ares.. " gumam ku mendekat. Air mata ku semakin deras. "ARES.. BANGUNN.. KAMU GAK BOLEH PERGI.. !!" Jerit ku mengguncang tubuh nya. "Res.. bangun sayang... hiks... Rama butuh kamu.. plis.. aku juga butuh kamu.. " "Kak, " Mikail menarik ku menjauh. Aku memberontak. "Enggak.. !.. ENGGAK... ARES GAK MUNGKIN PERGI.. " "Sheira.. " panggilan Mami kini terdengar di susul pelukkan membungkus tubuh ku. "Enggak, Mi.. Enggak.. arrgghhh... " Aku tidak percaya ini. Kenapa ? Argghhh... ini sakit sakit banget..... "ENGGAK !!" *** " Ares " Sheira tersentak dari tidur nya. Keringat nya mengucur deras di dahi. Napas yang tersengal. Setelah menetral napas dan menguasai diri dan bernapas lega kalau semua nya hanya mimpi. Ia tertidur. Namun, sejenak kemudian ia mengernyit dahi. Tidur nya ya