Mereka tinggal di rumah Desta satu malam. Besoknya mereka akan diantarkan ke bandara untuk terbang ke Banjarbaru berdua. Malamnya Risman dan Zia tidur berdua. Sebenarnya Zia ingin merasakan malam pertama. Tapi Zia menahan diri menunggu sampai di rumah saja. Zia ingin malam pertama di kamarnya sendiri, bukan di kamar orang lain. Apalagi ini rumah Pamannya. Bukan rumah orang tuanya. Mereka hanya tidur berpelukan seperti saat di rumah sakit saja. Risman tidak berani meminta atau menuntut lebih dari itu. Karena takut Zia belum bisa menerima gerakan yang lebih dari itu. Walau dokter mengatakan bekas operasinya sudah sembuh. Zia menyusupkan wajahnya ke leher Risman. Tapi ia tidak berani memberikan kecupan di leher Risman. Ia hanya memberikan ciuman ringan saja. Kemudian dilanjutkan dengan