Chapter 23 : Goodbye Yudha

1532 Kata

    Beberapa kali Satria menghubungi Wina tetapi wanita itu tidak kunjung mengangkat teleponnya. Membuat Satria geram setengah mati dan ingin rasanya memakan manusia hidup-hidup. Wanita itu pergi tanpa meminta izin dan hanya memberinya secarik kertas diatas meja bar, dengan isi; Satria, Mamakku menyusulku ke apartement. Dia bilang aku harus pulang ke Medan karena Papa masuk ke Rumahsakit. Papa kena serangan jantung akibat hutangnya yang menumpuk. Maaf tidak sempat membuat makan siang untukmu. Hanya itu dan tulisannya sangat sulit untuk dibaca karena sudah lusuh akibat bercak air mata. Bisa dibilang Wina menulis surat itu sambil menangis. Tangan terkepalnya meremas keras kertas rapuh itu. Rasanya marah sekali melihat Wina pergi tanpa meminta izin padanya lebih dulu. Beberapa menit te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN