Chapter 20 : Memilih

1752 Kata

    “Satria, kapan kau akan menikah?” Pertanyaan itu keluar dari mulut pedas milik Papinya. Lelaki tua itu menyuruhnya makan siang bersama pasti ada hal yang akan di sampaikan. Dan jelas hal itu adalah pertanyaan barusan. Garpu yang digenggamnya ia letakan begitu saja diatas piring. Napsu makan seketika menghilang setelah mendengar pertanyaan dari Papinya. “Satrio saja baru menikah,” gumamnya. Sebenarnya malas sekali ia harus mengucapkan nama kakaknya, tapi mau bagaimana lagi. Ia tidak mungkin menjuluki Satrio dengan ‘Si-penghianat’ dihadapan Papinya. Bisa-bisa lelaki itu memecatnya dan mengusirnya dari apartement. Menelan makanannya, Papi Satria kembali berucap, “Kalian kan hanya berbeda satu tahun. Sekarang usiamu sudah 32. Papi takut semakin kau tua semakin kau susah untuk mencari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN