“Selamat siang.” Kening Janu mengeryit, ketika rungunya mendengar suara yang tidak asing baginya. Kepala pria itu bergeser ke arah pintu masuk. Menatap tak percaya sosok yang kini melangkah mendekat. Kerutan pada keningnya bertambah dalam. Gea hanya menoleh ke arahnya sesaat, sebelum memutar kepala ke arah sang tuan rumah. “Saya datang untuk menjengguk Bu Naya. Saya dengar beliau sedang kurang enak badan.” Oh… Janu akhirnya mengerti untuk apa Gea tiba-tiba muncul di rumah atasannya. Entah dari mana wanita itu tahu, jika Naya sedang sakit. Bola mata Janu bergulir ke arah Alka. Melihat pria itu tersenyum, sembari mengangguk kecil. “Terima kasih. Silahkan naik saja. Kalau bingung, bisa minta mbak di dalam buat antar ke kamar.” Gea mengangguk dengan senyum kecil. Sepasang bola mata wanit