Janu sudah menjelaskan rencana apa yang akan ia jalankan—setelah nanti berhasil mengambil alih perusahaan milik Shaba yang sudah gulung tikar, pada kedua bersaudara—Vico, serta Haris. Beruntung, keduanya akhirnya setuju untuk membantunya menjalankan perusahaan, sementara ia masih fokus bekerja di bawah kepemimpinan Malaka Hutama. “Lo yakin, Bos lo nggak keberan lo punya perusahaan sendiri??” tanya Vico, sembari menyuap suapan terakhirnya. Ah… masakan di kafe ini cocok untuk lidahnya. Apalagi ia juga sudah kelaparan. Janu mengangguk. “Saya sudah bicara, dan beliau justru mendukung.” Vico menelan suapannya. Segera meraih gelas, kemudian meneguknya. Pria itu menatap Janu sembari berdecak, seakan tidak percaya mendengar jawaban Januari. Ia tidak mengenal siapa atasan Januari, tapi jujur—ia