Bonus EP 14

2045 Kata

Janu menumpu kedua tangan yang terjalin di atas meja. Menyangga dagunya. Di depannya, layar laptop menyala. Namun, pikirannya masih tidak bisa fokus pada pekerjaan di depan matanya. Berkali-kali pria itu menghela nafas panjang. Berharap bisa menenangkan pikirannya yang kacau. Menghembuskan keras nafasnya melalu mulut, pria yang baru saja menggulirkan bola mata ke arah jam yang menggantung di sisi ruang kerjanya tersebut--menggelengkan kepala. Sungguh, dia tidak paham dengan hatinya yang masih terus berkecamuk. Berkali-kali ia mengingatkan dirinya sendiri, bahwa tidak sepantasnya ia memiliki perasaan lebih pada seorang gadis yang bahkan belum genap berudia 17 tahun. Sungguh, ia sudah berusaha mematikan rasa itu—dari awal ia mulai sadar rasa itu tumbuh untuk orang yang salah. Bukan Mekkaela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN