Part 116. Kunjungan Januari

1802 Kata

Janu memasuki pelataran rumah dua lantai yang menjadi tempat tinggal Vico, dan Haris—setelah seorang satpam membuka gerbang untuknya. Segera keluar dari mobil, begitu suara mesin tak lagi terdengar. Dengan langkah tegap, pria yang masih mengenakan stelan kantornya tersebut, berjalan ke arah teras rumah. Dua orang penghuni rumah ada di sana. Duduk berbincang. Dua orang kakak beradik tersebut kemudian beranjak, saat Janu sudah semakin mendekat. “Bagaimana? Masih aman?” tanya Vico, sembari menyalami Janu. Janu mengangguk. Ia paham yang Vico maksud adalah perjalanannya menuju tempat persembunyian mereka. Janu merasa sudah tidak ada lagi yang menguntitnya. Mungkin mereka sudah kehabisan uang untuk membayar para penguntit. “Duduk.” Janu mengangguk, setelah melepas jabatan tangan dari Haris. I

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN