75

1677 Kata

POV Neni Rasa melilit di perut membuatku perlahan bangun. Jarum jam telah menunjukkan pukul 5 lewat. Aku bergegas mengambil wudu. Selesai salat, aku menuju dapur berniat membuat sarapan. Tapi ibu sudah ada di sana tengah memetik kangkung. Aku berjongkok di sampingnya, membantunya menyiangi sayuran. Ibu sesekali memandangku. "Kenapa, Nduk?" "Aku lapar, Bu. Ada telur gak, ya, biar aku goreng." "Tidak ada, Nduk. Ibu lagi ungkep ayam, nanti ibu gorengkan. Itu di kulkas ada makanan. Yoga yang beli, katanya untuk kamu." Ibu menuding ke arah kulkas. Tanpa membuang waktu, aku menuju kulkas yang penuh dengan pisang, apel, juga anggur. Ada dua botol yogurt dan tiga bungkus kripik singkong. Baik juga ternyata lelaki itu. Sejak hamil, entah kenapa bawaannya ingin makan terus. Untunglah aku tak me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN