Tito yang berada di samping Altha, paham dengan keresahan sang putra. Tito lekas menggandeng anaknya menuju meja akad nikah. Sementara pandangan Altha justru menatap pada pintu keluar. Ia merasa hatinya gelisah dan resah berlebih dengan kondisi Mazida. Pernikahan Altha dan Anggun digadang-gadang menjadi pernikahan termewah. Dua kekuatan perusahaan besar bersatu, menjadi keluarga. Tamu undangan yang diundang ribuan dengan jam yang berbeda. Konsep dan semua ini keluarganya yang mengatur. Altha sama sekali tidak mau turun tangan. Semua tampak bahagia, semua tertawa. Kecuali Altha. Dari awal Altha sudah mengultimatum Anggun. Jika mereka tetap menikah, Anggun hanya akan memiliki raganya. Di hatinya, Mazida masih menduduki kursi tertinggi sebagai permaisuri. Anggun tidak mempermasalahkan. I

