Mazida mengerjap. Bahunya terasa sakit karena terbentur lantai. Pandangannya mengedar, masih ada dalam kamar mandi. Wanita itu mendesis.
“Kayaknya gue tadi pingsan. Ya Allah, sampe sadar sendiri nggak ada yang nolongin.”
Mazida tertatih berdiri. Namun, kepalanya masih terasa berputar. Wanita itu lantas mengesot untuk menuju ranjang karena benar-benar tidak kuat menegakkan kaki.
Tiba di ranjang, ia naik, lalu mengambil ponsel. Ia mengirim pesan pada Rini.
[Rin, beliin gue testpack dong. Gue nggak bisa beli sendiri.]
Pesan belum dibaca.
Mazida tidak mungkin meminta tolong pada Altha. Bisa-bisa kejutannya nanti gagal. Lebih baik ia meminta tolong orang lain. Sebab jika membeli sendiri, ia belum bisa.
Mazida terpejam sambil menunggu balasan dari Rini. Tenggorokannya tiba-tiba terasa ke
