Trenggalek

942 Kata

Mazida menelungkupkan kepalanya di kaki dengan posisi masih tiduran di atas kasur. Ia meringkuk seperti bayi, mengepalkan tangan kuat-kuat. Wanita itu merasa, keputusan untuk menghilang jauh dari hidup Altha dan Anggun adalah keputusan terbaik. Jakarta-Bogor terlalu dekat. Sangat mudah bagi Anggun mengobrak-abrik hidupnya. Bukan takut dengan ancaman istri dari mantannya itu, tetapi lebih untuk mengamankan perasaannya sendiri, menjaga mentalnya agar tetap waras. Setelah agak tenang, Mazida mengambil kertas dan pen. Ia menulis surat pengunduran diri. Meskipun bukan kerja kantoran, ia perlu melakukannya sebagai bentuk rasa hormat dan formalitas. ** Dua hari kemudian, Nabila baru pulang setelah menyelesaikan semua pekerjaannya di Jakarta. Mazida langsung menemui saat bosnya itu setidaknya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN