“Tuan Altha, Tunggu! Asma Nyonya kambuh.” Sopir pribadi keluarga Tito mengejar dan meneriaki Altha yang sudah ada di parkiran. “Apa!” Napas sopir itu terengah-engah saat sudah sampai di hadapan Altha. “Nyonya mendadak sesak napas dan lupa bawa inhaler. Tuan Altha dicari sama Tuan Tito.” “Tapi Kak Hans masih di dalam juga, kan?” “Iya. Tapi Tuan Tito tetap mencari Tuan.” Altha berdecak. Semua orang masih ada, tetapi tetap saja dirinya dicari. “Baiklah, saya akan masuk lagi.” Altha menatap jalanan. Usaha Altha mengejar Mazida sepertinya harus diundur dulu. Pria itu kembali berlari masuk. Di lobi, Altha melihat Prastyo digotong beberapa orang keluar. Altha pun berhenti dan bertanya pada Wulan. Sebab dirinya tidak tahu apa yang telah terjadi. “Tante, Om Pras kenapa?” “Sakit jantung

