“Iya. Saya. Ada yang bisa saya bantu, Pak?” tanya Mazida sopan. Kebetulan ia keluar tanpa mengenakan masker. “Ah, enggak. Hanya memastikan kalau benar kamu yang bernama Mazida.” Mazida tersenyum kikuk. Ia benar-benar tidak paham dengan maksud pria aneh itu Wanita ayu yang sekarang lebih kurus tersebut lalu melanjutkan langkah ke kamar mandi. Setelahnya, kembali ke ruang mekap, mengabaikan perasaan curiga pada orang itu. Di sana sudah ada Dipta yang mulai mengambil foto pada pengantin dengan ring light. “Zi, sebentar lagi kita yang akan seperti mereka. Nikah," bisik Dipta menyebalkan setelah menyelesaikan tugasnya. Pria itu memang hobi sekali menggoda. Mazida terpejam, benar-benar sudah lelah menolak pria gondrong satu ini. “Bocil bisa diem nggak! Ngilap ingus aja belum bisa, udah ber

