Altha dan Mazida saling pandang. Bukannya saling melepaskan, rangkulan keduanya kian erat. Anggun tersenyum pada mereka. Ia tidak terkejut sama sekali sebab sudah mendengar pernikahan dua orang itu. “Kalian beli kue juga? Kue di sini memang terkenal enak, sih,” ujar Anggun. Mazida hanya tersenyum. “Aku mau minta maaf mumpung kita ketemu. Terutama sama kamu, Mazida. Maaf atas semua hal buruk yang pernah kulakukan padamu.” Mazida mengangguk. “Iya. Aku juga minta maaf untuk semua kesalahanku. Maaf karena dulu aku menjadi orang ketiga dalam hubunganmu sama Mas Altha.” “Itu hanya masa lalu, Sayang. Dan semua sudah banyak berubah,” potong Altha. “Bagaimana kalo kita bicara dulu sebentar?” pinta Anggun. “Maaf. Mazida harus istirahat. Soalnya hari ini sudah kecapean,” potong Altha. Mazid

