“Mas Altha iiih! Tadi kan udah janji nggak bakal begituan dulu.” Suara Mazida terdengar garang, tetapi marahnya wanita itu justru terdengar manja. Altha mendes*h. “Apalagi kalau manggilnya manja kayak gini. Semakin nggak tahan.” “Mas!” Mazida berusaha melepaskan diri, tetapi pelukan Altha terlalu erat. “Mas Altha m*sum!” “Halal kalo m*sumnya sama istri sendiri. Ngomong-ngomong, hukumnya menolak suami itu apa ya kira-kira?” “Mas Altha ... kan kita tadi udah sepa–“ Altha memutar tubuh Mazida cepat. Wanita tersebut kini berhadapan dengannya. Dengan cepat pula, Altha membungkam bibir sang istri dengan bibirnya. Lengan kanannya memeluk pinggang Mazida. Sementara tangan kiri digunakan untuk memegang kepala istri nakalnya tersebut. Dua sejoli itu kembali larut dalam cumbuan. Saling melebur

