“Man, lo!” Altha menunjuk sahabatnya dengan telunjuk. “Jangan macam-macam sama gue.” Arman kembali tertawa. “Kenapa lo takut amat, hah? Emang lo bikin kesalahan? Zi, lihat tuh suami lo. Eh, maaf, nggak apa-apa ya manggilnya lo gue? Biar lebih akrab.” Mazida mengangguk. Wanita yang duduk berseberangan dengan Altha itu penasaran. Video apa? “Bukan takut, tapi kelakuan lo itu sus banget. Video apaan yang lo maksud?” “Ada deh. Sengaja gue simpen dari lo. Dan rencananya memang mau gue kasih tunjuk pertama ke bini lo.” “Video apa, sih, Pa?” Bela ikut nimbrung. “Aku tahu nggak?” “Nggak tahu. Karena videonya premium, sengaja kusimpan dan baru mau kukasihkan Mazida sekarang.” “Arman!” Altha mendekati Arman, mengurung dengan lengannya sampai Arman terbatuk-batuk. “Mas Altha lepas! Barbar ban

