Menggigil

1092 Kata

“Maaf, Nyonya. Tolong berikan istri saya waktu. Semua ini terlalu berat untuknya,” tolak Altha sopan. Linda mengangguk lemah. “Baiklah. Saya paham.” Altha lalu bangkit. Ia merangkul sang istri keluar restoran. Tubuh Mazida benar-benar lemas. Air matanya masih terjatuh deras. “Kita naik mobil saja, ya? Kapan-kapan saja naik motornya.” Mazida mengangguk. Altha membukakan pintu mobil, lalu meminta sang istri masuk. Ia lalu mengitari depan mobil, duduk di kursi kemudi. Mereka lalu pulang ke apartemen. Sepanjang perjalanan, Mazida masih diam. Tangan kiri Altha aktif bekerja menenangkan. Membelai kepala, kadang menggenggam telapak tangan. Altha tahu ini akan terjadi. Mood sang istri pasti terjun bebas setelah mendengar kebenaran ini. Itulah kenapa meskipun sudah tahu dari informannya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN