“Apa!” Novina pura-pura terkejut. “Nggak mungkin, Nggun. Kan mau nikah sama kamu.” “Iya, tapi kemarin aku memergoki dia sama cewek di kafe, Tante. Pakai mata kepalaku sendiri. Mana mesra banget. Bang Altha bilang itu istrinya.” Novina menggeleng, terus berusaha mengelak padahal ia memang sudah tahu. Ia benar-benar tidak menyangka Anggun tahu kelakuan Altha. “Nggak mungkin, Nggun.” “Tante, tolong nasihati Bang Altha.” Anggun mulai tersedu-sedu. “Tolong nasihati dia agar menjauhi wanita itu. Aku nggak yakin itu istrinya, pasti dia bohong biar aku mundur.” Novina mendekati Anggun, memeluk menenangkan calon menantunya ini. “Aku sakit hati banget, Tante, saat lihat dia sama perempuan lain. Dan apa Tante tahu, beberapa hari lalu dia sempat ingin membatalkan pertunangan kami.” Anggun terus t

