Altha tersenyum. Ia tahu Mazida masih sangat syok dan trauma. Niatnya melepas kemeja padahal ingin menutupi tubuh basah Mazida, bukan untuk niat lain. Pria itu menggeleng. “Saya janji nggak akan apa-apakan kamu. Pakailah ini untuk ke mobil biar kamu nggak kedinginan. Ah, begini saja. Saya ambilkan kemeja sekalian celana saya di mobil. Bersih kok. Biar kamu bisa ganti baju. Bajumu basah.” Tanpa menunggu jawaban Mazida, Altha menuju mobil sambil memakai kembali kemejanya. Di mobil memang selalu tersedia pakaian bersih untuk berjaga-jaga jika diperlukan saat kondisi mendadak. Ia mengambil kemeja dan celana yang masih terbungkus plastik laundry. Setelah apa yang diinginkan didapat, lekas ia kembali ke toilet. “Pakailah, seadanya dulu baju saya. Daripada nanti kamu masuk angin.” Mazida masi

