“Ini bukan pendarahan, Pak. Tapi dibersihkan darah di rahim ibunya. Bapak tenang saja, insyaallah semua akan baik-baik saja,” jelas tenaga medis. “Tapi nggak sampai kayak gitu!” pekik Altha. “Mohon maaf, lebih besar kepala anaknya, Pak. Tangan saya nggak ada apa-apanya. Begini loh, Pak. Ini mumpung jalan lahir istrinya masih terbuka pasca melahirkan, jadi sekalian dibersihkan darah dan sisa-sisa pasca melahirkan. Biar bersih dan saat nifas, darahnya yang keluar tidak terlalu banyak.” Bidan itu kembali menjelaskan. “Maas.” Mazida menggeleng. “Jangan protes. Biarkan mereka melakukan tugasnya.” Sejujurnya Mazida merasakan sakit luar biasa. Sakitnya melahirkan masih terasa, sekarang ditambah jalan lahirnya dimasuki tangan, rahimnya diobok-obok. Namun, ia berusaha menahannya. Altha mendeka

