Keadaan itu menjadi tontonan beberapa orang. Belum puas membuat ponsel Mazida remuk, wanita asing tadi merebut kembali ponsel itu, lalu menginjaknya. “Biar rusak sekalian!” Mati-matian Mazida menahan agar air matanya tidak menitik. Baru juga datang ke kantor calon mertua, sudah dipermalukan seperti ini. Wanita yang masih berjongkok tersebut terpejam seraya mengembuskan napas panjang. Malu. Ia malu luar biasa. “Siapa kamu sampai berani memperlakukan calon istri saya seburuk ini?” Suara bariton terdengar. Mazida langsung membuka mata saat sebuah elusan di kepala terasa. Terlihat wajah tegas Altha yang menatap wanita asing tadi. Pria itu juga jongkok di depan Mazida. “Ma-maaf, Tuan Muda. Dia yang salah, menabrak saya sampai baju saya kotor.” Altha bangkit. Ia mengulurkan tangan di d

