“Pa. Bukankah sebelumnya Paoa setuju? Tapi kenapa sekarang Papa gini?” Altha menatap sendu pada Tito. “Kurang setuju kalau akad nikah dan resepsi jaraknya terlalu jauh.” Tito mempertegas. Altha mengembuskan napas lega. “Nggak terlalu jauh, Pa. Kami akan nikah sepuluh hari setelah berkas didaftarkan. Setelahnya, baru mengurus resepsi. Mungkin sebulan paling lama.” “Kenapa nggak mulai ngurus resepsi sekarang saja, sih, Tha? Tunjuk WO terpercaya, beres nanti.” Novina ikut bersuara. “Kalo jarak akad nikah sama resepsi nggak berdekatan, nanti timbul pikiran macam-macam dari orang luar.” “Pikiran macam-macam kayak gimana maksud Mama? Sudah lama sejak aku gagal nikah. Jadi kurasa nggak ada yang berpikir macam-macam. Pokoknya sekarang aku mau fokus dulu akad nikah. Biar pengantin wanitanya cep

