“Ini laporan keuangan bulan kemarin!” Adhitya melepaskan kacamata, mengalihkan pandangan dari laptop saat Bintang meletakkan berkas di atas meja. “Thanks. Untuk next project dengan PT. Gemilang, apa akan diadakan rapat ulang? Tidak ada komplain dari Pak Laksana?” “Kupikir, proyek itu bukan aku yang menanganinya lagi. Pak Hendrawan yang ditugaskan menggantikanku.” Walau bekerja di bawah naungan perusahaan yang sama, juga terikat dengan pernikahan orangtua mereka, hal itu tak lantas membuat keduanya membaik. Apalagi sejak Luna, si cantik yang menjadi pusat perhatian mereka, tak berada di sekitar untuk waktu yang lama. “Pulanglah ke rumah!” Bintang berhenti di depan pintu saat hendak meninggalkan ruangan. Garis bibirnya terurai sinis, enggan berbalik. “Kudengar udah seminggu ini, kamu