Adhitya membuka mata, bangkit sambil menoleh pada jam dinding. Tubuhnya menghangat karena hampir semalaman, dia tidur di lantai. Jam telah menunjukkan pukul tiga malam. Masih terekam jelas di ingatan akan aktifitas ranjang isteri dan saudara tirinya itu. Bibirnya mengatup rapat, menunggu hatinya membaik untuk bisa beranjak. Untung saja, nyeri di kepalanya mulai mereda. ‘Setelah ini, apa yang harus kulakukan, Ma?’ batinnya. Di tempat berbeda, Bintang terbangun setelah jatuh tertidur akibat lelah menggauli istri saudaranya itu. Terkejut, lantas duduk dan memandang Luna yang masih tertidur di sebelahnya. “Kenapa aku-” Bintang menyesal telah melakukan kecerobohan. Wanita yang dijaga selama ini, justru dia yang tega menghancurkannya. Mengkhianati Adhitya yang percaya padanya. Pun sang ibu