"Nunggu lama?" tanya Yudha ketika Andhara dengan perlahan-lahan masuk ke dalam mobil. "Lumayan, yuk ah balik, rasanya punggung nano-nano, Mas." Andhara sontak menyenderkan tubuhnya di jok mobil, matanya terpejam sambil mengelus punggungnya yang pegal itu. Yudha hanya tersenyum simpul, kemudian membawa mobilnya pergi dari depan RSUD tempat kerja sang isteri. Kehamilannya sudah masuk trimester ke dua, belum trimester tiga, tapi Andhara sudah sering mengeluh sakit punggung, ahh agaknya Yudha lupa, pekerjaan isterinya hampir sama dengannya, bergelut di OK walau beda bagian yang dibedah oleh Andhara. "Pengen makan apa, Sayang?" Yudha mengelus kepala sang isteri, hanya sebentar karena ia harus kembali fokus dengan kemudinya. "Makan di rumah saja Sayang, tadi udah request Bi Ijah suruh masaki