[Dimohon untuk baca part sebelumnya karena ada beberapa revisi dari author, terima kasih.] . Andhara mengelus lembut pundak Tini yang tampak lemas itu. Yudha baru saja di pindah, pindah ke kamar ICU karena sudah hampir lebih dari enam jam pasca operasi dia belum mau sadar. Mereka berdua melangkah beriringan menyusuri koridor rumah sakit dalam diam. Berperang dengan pikiran masing-masing dan ketakutan masing-masing. Mereka benar-benar dikecam rasa takut, takut jika harus kehilangan sosok yang mereka cintai itu. Ketika sampai di ruang tunggu ICU pun mereka masih enggan bersuara. Membuat hati Andhara benar-benar pedih dan sakit. Apakah ia harus kembali kehilangan? Merasakan pedihnya kembali harus merelakan? Ia memang hampir merelakan Yudha dan pergi darinya, namun setelah Andhara sadar ba