"Lho Mas mau kemana?" tanya Susan ketika bertemu Ardi di depan pintu kamar inap Yudha, ia baru saja selesai mengurusi segala macam t***k bengek urusan administrasi biaya rumah sakit kakaknya itu. Tampak wajah laki-laki itu begitu cerah sumringah, apa yang membuat dia begitu kelihatan bahagia?
"Mau nyusul kamu." Ardi tersenyum lalu sontak meraih Susan dalam dekapannya, mendekap erat tubuh itu untuk yang pertama kalinya.
"Eh ... eh ... kenapa, Mas?" Susan terkejut luar biasa, apa yang membuat Ardi kemudian berani memeluknya seperti itu? Apalagi posisi mereka sedang berada di tempat umum, untung lorong bangsal rawat inap kelas VVIP itu sepi, coba kalau ramai, pasti bakalan malu banget kan?
"Pengen mahar apa, Dek?" tanya Ardi dengan mata berbinar sambil melepas pelukannya.
"Mahar?" Susan m
